Jemaat Jayapura Mengucapkan

Gereja KIBAID Jemaat Jayapura mengucapkan, Selamat Datang di Blog ini dan Terima Kasih atas Kunjungan Anda, Kiranya Blog ini menjadi berkat bagi Anda



Sabtu, 19 Februari 2011

Perzinahan Mertua dengan Menantu

Renungan Mingguan Jemaat Edisi 20-26 Feb. 2011
Dari Meja Gembala, Baca : Kej. 38  : 1 - 30

Observasi
1. Tuliskanlah identitasisteri Yehuda (ay 1-2)
2. Sebutkanlah anak-anak Yehuda (ay 3-5)
3. Tuliskanlah nama istri Er (ay6)
4. Apakah akibatnya bagi Er  karena ia jahat di mataTuhan (ay 7)
5. Apakah perintah Yehuda kepada Onan (ay 8)
6. Apakah yang dibuat Onan setiap kali berhubungan dengan Tamar. Mengapa ia melakukan demikian? (ay9)
7. Apa akibatnya bagi Onan tentang perbuatannya itu (ay10)
8. Tuliskanlah apa yang diperintahkan Yehuda kepada Tamar ketika Onan meninggal dan mengapa ia memerinthkan demikian (ay 11)
9. Setelah isteri Yehuda meninggal, kemanakah Yehuda dan apa tujuannya ia kesana (Ay 12)
10. Apakah yang dilakukan Tamar ketika ia mengetahui bahwa mertuanya sedang dalam perjalanan ke Timna. Mengapa ial akukan itu (ay 13-14)
11. Apakah ajakan Yehuda ketika melihat Tamar dan mengapa ia lakukan demikian (ay 15-16)
12. Apakah yang diminta Tamar sebelum memenuhi ajakan Tamar (ay 16-18)
13. Setelah Tamar berhubungan dengan Yehuda, apakah yang dilakukan Tamar?  (ay18-19)
14. Apakah yang dikirimkan Yehuda kepada Tamar dan apakah utusan itu berjumpa dengan Tamar? (ay20-23)
15. Ketika Tamar mengandung lalu disampaikan kepada Yehuda, bagaimana reaksi Yehuda dan apa perintahnya (ay24-25)
16. Namun sebelum Tamar dibakar apakah pengakuan dan barang bukti yang diperlihatkan? (ay25)
17. Bagaimana reaksi Yehuda atas pengakuan Tamar tersebut. (ay 26)
18. Tuliskanlah keadaan Tamar ketika ia mengandung dan ketika bersalin (ay 27-30)
19. Tuliskanlah anak-anak Tamar (ay27-30)


Interpretasi
1. Mengapa ketika Onan berhubungan dengan isterinya membuang maninya diluar adalah perbuatan yang jahat di mataTuhan? (ay 9-10)
2. Diskusikanlah membuang mani diluar ketikaber hubungan dengan isteri adalah salah satu bentuk KB, apakah perbuatan itu dosa atau bukan dosa.
3. Apakah yang dimaksud dengan perempuan jalang (ay 21-23)
4. Diskusikanlah dengan adanya izin bagi perempuan jalang untuk melakukan aksinya misalnya yang bertempat di Sentani Kiri.


Applikasi
1. Tuliskanlah dan bagikanlah berkat yang anda dapatkan dari renungan ini.
2. Bagi laki-laki, apakah anda pernah melakukan hal seperti yang dilakukan oleh Yehuda kepada Tamar.

Kamis, 17 Februari 2011

ETIKA PERGAULAN PEMUDA KRISTEN

Oleh: Pdt. Theopilus Maupa, S.Th

Pergaulan merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam hidup manusia karena manusia adalah makluk sosial artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia tidak dapat bahhagia dan sejahtera tanpa orang lain.  Nemun pergaulan yang membahagiakan tentunya diatur dengan pergaulan yang pantas dan wajar.  Bagi pemuda kristen pergaulan yang dibina dengan orang lain didasrkan pada Alkitab dan etika kristen, menginggat pemuda kristen adalah harapan masa depan gereja.  Allah telah menciptakan manusia sedemikian rupa dengan segala eksistensinya sehingga merupakan keharusan untuk hidup bersama dengan orang lain.

Mengingat masa depan gereja ada pada pemuda maka perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan remaja dan pemuda Kristen.  Suatu kenyataan bahwa pemuda pada umumnya sering melakukan keonaran yang meresahkan masyrakat, apakh itu berkaitan dengan kenakalan remaja atau pergaulan yang tidak terkontrrol yang mengarah kepada kumpul kebo dan macam-macam perbuatan tabu.

I.                   Tahap-Tahap Pergaulan
a.      Persahabatan yang bebas tanpa ikatan.
Seseorang dapat bergaul dengan siapa saja, teman tidak dianggap sebagai objek seks.  Prinsip pergaulan ini adalah:
Ø  Kemuliaan bagi Allah (I Kor 10:31)
Ø  Demi kebaikan sesama (I Kor 10:24)
Ø  Kebaikan bagi diri sendri (I Kor 10:23
b.      Persahabatan yang istimewa
Sesuatu yang lumrah bila dua jenis manusia menjalin persahabatan yang akrab dan istimewa.  Pada persahatan ini memungkinkan kedua belah pihak dapat saling mengenal lebih jauh.  Prinsip pada pergaulan ini adalah tidak iri hati, saling menghargai, saling menghormati dan menjunjung kebebasan.
c.       Pacaran
Pasangan yang sudah saling mnegenal dan merasa cocok maka mereka membina hubungan yang lebih akrab dan hanya berlangsung di antara  mereka berdua.  Pergaulan ini mengarah kepada tujuan bersama, saling merindu dan berjalan bersama-sama. Tidak selamanya diakhiri dengan pernikahan.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam berpacaran adalah:
Ø  tidak melangkah jauh pada kemesraan yang mengarah kepada tidak dapat mengendalikan diri.
Ø  Harus menjaga kesucian diri masing-masing.
Ø  Dapat menahan diri tidak terbuai cinta eros.
Ø  Menghindari praktek yang umum seperti: berciuman, berpelukan dan bercumbuan.
d.      Bertunangan
Bila terjadi kecocokan yang mantap, maka dapat diadakan ikatan secara resmi yang mengarah kepada pernikahan kudus.  Namun terbuka kemungkinan bahwa pertunangan yang batal disebabkan alasan yang penuh tanggungjawab. Makna pertunangan adalah:
Ø  Masa ujian untuk mengetahui pakah mereka tepat membangun suatu rumah tangga.
Ø  Masa untuk mengenal lebih jauh dan mendalam, baik secara pribadi maupun secara keluarga.
Ø  Masa saling menyesuaikan diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertunangan adalah:
Ø  Pergaulan didasarkan pada Alkitab
Ø  Jangan nafsu berahi menguasai.
Ø  Belejar mengusai diri
Ø  Bergaul dengan maksud memuliakan Tuhan.
II.                Pertimbangan Memilih Jodoh.
Mencari dan mendapatkan jodoh bukanlah hal yang mudah.  Ada orang yang tampaknya mudah dapat jodoh tetapi ada juga mengalami kesulitan bahkan ada yang akhirnya tidak menikah.
Berikut beberapa pertimbangan memilih jodoh:
a.       Cinta kasih
b.      Seiman kepada Yesus Kristus
c.       Umur yang seimbang
d.      Minat yang sejalan
e.       Pendidikan yang tidak beda jauh
f.       Masa perkenalan yang cukup
g.      Dukungan orang tua dan keluarga
h.      Karakter yang dapat diterima
i.        Strata Sosial
III.             Perkawinan Di Luar Nikah
Ketidakseimbangan antara rohani, intelektual dan jasmani akan mengakibatkan penyimpangan seperti:
a.       Seks pranikah
b.      Perkawinan di usia mudah
c.       Abortus
d.      Pelecehan seks
e.       Pemerkosaan

Seks pranikah atau kehilangan keperawanan
Jika seorang wanita kehilangan keperawanannya, maka ia akan merasakan bahwa hidupnya telah hancur karena:
Ø  terbeban dengan perasan berdosa yang berkepanjangan
Ø  Terbeban dengan perasaan hilangnya harga diri.
Ø  Terbeban dengan perasaan kepercayaan diri

Hamil Di Luar Nikah
Akibat hamil di luar nikah:
Ø  Menjadi aib bagi diri dan keluarga
Ø  Cita-citanya tidak tercapai
Ø  Anak yang dikandung kehilangan status
Ø  Anak tidak memperoleh kasih sayang dari ayah
Ø  Akan menjadi beban bagi keluarga baik ekonomi maupun psikis.

Abortus
Beberapa akibat melakukan abortus:
Ø  Trauma bagi alat-alat reproduksi sebab pelepasan janin secara paksa
Ø  Semakin tua kandungan semakin berbahaya karena terjadi infeksi, pendarahan bahkan kematian.
Ø  Tindakan aborssi bertentangan dengan Alkitab dan nilai-nilai moral

Senin, 14 Februari 2011

GEREJA YANG BERTUMBUH


oleh : Pdt. Theopilus Maupa, S.Th

I.   Arti Pertumbuhan Gereja
Secara teologis, pertumbuhan gereja mencakup semua komponen dari sebuah gereja yang bertumbuh   yakni pertumbuhan kuantitatif, kualitatif dan organik.


Beberapa arti pertumbuhan gereja:
  1. Pertumbuhan gereja ialah segala sesuatu yang mencakup soal membawa orang-orang yang tidak mempunyai hubungan pribadi dengan Yesus Kristus ke dalam persekutuan dengan Dia dan membawa mereka menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab. (C. Peter Wagner)
  2. Pertumbuhan gereja ialah kenaikan yang seimbang dalam kualitas, kuantitas dan kompleksitas organisasi gereja local. (Ron Jenson Dan Jim Stevens)
  3. Pertumbuhan gereja ialah berkurangnya penduduk Neraka dan bertambahnya penduduk Sorga.
Jika komponen pertumbuhan tidak terjadi secara seimbang maka gereja tidak dapat memperthankan kesehatannya secara baik, misalnya:
  1. Apabila pertumbuhan gereja terjadi hanya secara kuantitas, maka sebuah mutasi atau perpindahan yang tidak sehat akan berkembang dalam gereja.
  2. Apabila pertumbuhan kualitas tidak mencakup pertumbuhan kuantitas maka hasilnya gereja tidak sahat juga.
  3. Apabila pertumbuhan organisasi atau struktural diabaikan lalu fokus pada kuantitas dan kualitas maka pertumbuhan gereja akan terbatas. Orang-orang baru tidak akan diserap secara efektif ke dalam persekutuan karena kurangnya perkembangan kepemimpinan dan program-program untuk memenuhi kebutuhan mereka.
  4. Sebaliknya jika organisasi atau struktur ditekankan tanpa perhatian kepada kualitas dan kuantitas maka gereja tidak berbeda dengan kelompok sosial pada umumnya.
II.     Komponen Pertumbuhan Gereja
Ada tiga komponen pertumbuhan Gereja:
1. Pertumbuhan Kuantitatif.
Pertumbuhan Gereja secara kuantitaf atau jumlah adalah alkitabiah karena disebut dalam Alkitab             kususnya dalam kitab Kisah Para Rasul. Gereja mula-mula bertumbuh secara kuantitatif:
Ø  Jumlah jemaat pemula 120 orang. (Kis 1:15)
Ø  Bertambah menjadi 3.120 orang (Kis 2:41)
Ø  Bertambah menjadi 5.000 orang  (Kis 4:4)
Ø  Bertambah terus menjadi puluhan ribu orang percaya (Kis 6:7; 11:21; 21:20)

2. Pertumbuhan kualitatif
Dalam Kisah Para Rasul 2:42-47; 4:32-37 dijelaskan tentang gereja mula-mula yang mengalami pertumbuhan kualitatif baik dalam hubungan mereka dengan Tuhan (vertikal) maupun dalam hubungan mereka dengan sesama (horizontal). Pertumbuhan kualitatif itu nampak dalam hal:
Ø  Adanya perubahan tingkah laku dana karakter, di mana mereka hidup dalam ”ketakutan” (ayat 43), ”kesatuan” (ayat 44), dan ”kasih” (ayat 45).
Ø  Adanya ketekunan dalam pengajaran Rasul-Rasul, dalam persekutuan, dalam doa, dan dalam ibadah bersama (ayat 42,47).
Ø  Adanya pengorbanan harta benda untuk keperluan sesama dan pelayanan (ayat 45).

  1. Pertumbuhan organik
Pertumbuhan gereja secara organik dicerminkan dalam perkembangan organisasi dan struktural.  Gerreja adalah organisme yang kompleks yang harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berbeda.  Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka akan timbul berbagai masalah.  Akibatnya mungkin gereja akan berhenti bertumbuh secara kualitatif karenna gereja tidak mengembangkan kepemimpinan yang cakap dan cukup untuk melayani anggota jemaat. Semantara gereja bertumbuh secara kuantitatif dan kualitatif, gereja harus bertumbuh juga secara organik. Dengan demikian akan dapat mempertahankan pertumbuhanya.

Hal ini sangat jelas dalam gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul 6, bahwa ketika jumlah murid makin bertambah, maka muncullah persungutan diantara orang-orang Yahudi karena pembagian kepada janda-janda diabaikan.  Hala itu terjadi karena jumalah anggota telah mencapai ribuan orang, sedangkam yang melayani sangat kurang.  Dengan adanya masalah itu maka para Rasul mulai mengembangkan kkepemimpinan untuk melayani anggota jemaat, dengan memilih tujuh orang dari antara mereka yang penuh iman dan Roh Kudus untu melayani. Dengan demikian, Firman Allah makin tersebar dan jumalah murid bertambah banyak.  Jadi ketiga komponen ini harus terjadi seimbang dalam gereja.

Entri by, zem kibaid 2011

Minggu, 13 Februari 2011

Duduk Di Sebelah Kanan Allah

Oleh : Pdt. Theopilus Maupa, S.Th

Nas    : Ibrani 8:1; 10:12

Introduksi:
§    Kenaikan Yesus ke Sorga bukan hanya menutup suatu jangka waktu tertentu, melainkan juga membuka jangka waktu yang baru yaitu ”Akhir Zaman” atau ”Hari-hari Terakhir” (Kis 2:17), yakni Zaman yang didalamny Allah melanjutkan karyaNya didunia dengan perantaraan Roh Kudus.
§   Alkitab menjelaskan bahwa ketika Ia naik ke Sorga Ia ”Duduk Di Sebelah Kanan Allah”
§   Kata Duduk tidak berarti ”Beristirahat” atau ”tidak aktif” tetapi kata ini mempunyai kata kerja dalam bentuk Present artinya menunjukkan satu keadaan atau pekerjaan masa kini.
§   ”Duduk Di Sebelah Kanan Allah” adalah ungkapan dalam bentuk kiasan yang memberi makna yang sangat penting dan menunjukkan pekerjaan pada masa kini.

Proposisi : Beberapa Makna ”Duduk Di Sebelah Kanan Allah”

I.         Menunjukkan Kehormatan Dan Kemuliaan Kristus.
§   Dalam PL Sebelah kanan Allah adalah tempt terhormat. Duduk di sebelah kanan Allah adalah penghormatan Bapa kepada Kristus karena telah melaksanakan karya penebusan dengan sempurna (Maz 110:1).
§   Kristus duduk disebelah kanan menunjukkan bahwa Dia mulia dan terhormat bukan hina dan rendah seprti yang dipahami oleh orang Yahudi dan Orang yunani.
§   Karena Kristus Mulia dan terhormat maka wajiblah kita memuji dan menyembahNya.

II.      Menunjukkan Pekerjaan Kristus: Mendoakan Orang-orang Percaya (Ibr 5:7)
§   Duduk di sebelah kanan  menunjukkan pekerjaan Kristus sebagai Imam Besar yakni mendoakan orang-orang percaya.
§   Yesus adalah Juru Syafaat karena Ia telah merasakan dan mengalami serta mengetahui keadaan manusia seprti penderitaan, kekurangan, tantangan, pergumulan dan berbagai cobaan (Ibr 4:15)

III.   Menunujukkan kekuasaan Kristus
§   Duduk di sebelah kana menunjukkan Kristus adalah penguasa yang berkuasa atasa alam semesta dan manusia (Maz 110:1)
§   Dia adalah Raja maka kita patut tunduk terhadap apa yang Dia perintahkan

IV.    Menunjukkan Berkat Yang Melimpah (Kej 48:13-19)
§   Tangan kanan menggambarkan berkat makanya diharapkan oleh orang-orang Israel.
§   Jika Yesus duduk di sebelah kanan berarti Ia sedang mencurahkn berkat kepada kita.