Jemaat Jayapura Mengucapkan

Gereja KIBAID Jemaat Jayapura mengucapkan, Selamat Datang di Blog ini dan Terima Kasih atas Kunjungan Anda, Kiranya Blog ini menjadi berkat bagi Anda



Kamis, 17 Februari 2011

ETIKA PERGAULAN PEMUDA KRISTEN

Oleh: Pdt. Theopilus Maupa, S.Th

Pergaulan merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam hidup manusia karena manusia adalah makluk sosial artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia tidak dapat bahhagia dan sejahtera tanpa orang lain.  Nemun pergaulan yang membahagiakan tentunya diatur dengan pergaulan yang pantas dan wajar.  Bagi pemuda kristen pergaulan yang dibina dengan orang lain didasrkan pada Alkitab dan etika kristen, menginggat pemuda kristen adalah harapan masa depan gereja.  Allah telah menciptakan manusia sedemikian rupa dengan segala eksistensinya sehingga merupakan keharusan untuk hidup bersama dengan orang lain.

Mengingat masa depan gereja ada pada pemuda maka perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan remaja dan pemuda Kristen.  Suatu kenyataan bahwa pemuda pada umumnya sering melakukan keonaran yang meresahkan masyrakat, apakh itu berkaitan dengan kenakalan remaja atau pergaulan yang tidak terkontrrol yang mengarah kepada kumpul kebo dan macam-macam perbuatan tabu.

I.                   Tahap-Tahap Pergaulan
a.      Persahabatan yang bebas tanpa ikatan.
Seseorang dapat bergaul dengan siapa saja, teman tidak dianggap sebagai objek seks.  Prinsip pergaulan ini adalah:
Ø  Kemuliaan bagi Allah (I Kor 10:31)
Ø  Demi kebaikan sesama (I Kor 10:24)
Ø  Kebaikan bagi diri sendri (I Kor 10:23
b.      Persahabatan yang istimewa
Sesuatu yang lumrah bila dua jenis manusia menjalin persahabatan yang akrab dan istimewa.  Pada persahatan ini memungkinkan kedua belah pihak dapat saling mengenal lebih jauh.  Prinsip pada pergaulan ini adalah tidak iri hati, saling menghargai, saling menghormati dan menjunjung kebebasan.
c.       Pacaran
Pasangan yang sudah saling mnegenal dan merasa cocok maka mereka membina hubungan yang lebih akrab dan hanya berlangsung di antara  mereka berdua.  Pergaulan ini mengarah kepada tujuan bersama, saling merindu dan berjalan bersama-sama. Tidak selamanya diakhiri dengan pernikahan.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam berpacaran adalah:
Ø  tidak melangkah jauh pada kemesraan yang mengarah kepada tidak dapat mengendalikan diri.
Ø  Harus menjaga kesucian diri masing-masing.
Ø  Dapat menahan diri tidak terbuai cinta eros.
Ø  Menghindari praktek yang umum seperti: berciuman, berpelukan dan bercumbuan.
d.      Bertunangan
Bila terjadi kecocokan yang mantap, maka dapat diadakan ikatan secara resmi yang mengarah kepada pernikahan kudus.  Namun terbuka kemungkinan bahwa pertunangan yang batal disebabkan alasan yang penuh tanggungjawab. Makna pertunangan adalah:
Ø  Masa ujian untuk mengetahui pakah mereka tepat membangun suatu rumah tangga.
Ø  Masa untuk mengenal lebih jauh dan mendalam, baik secara pribadi maupun secara keluarga.
Ø  Masa saling menyesuaikan diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertunangan adalah:
Ø  Pergaulan didasarkan pada Alkitab
Ø  Jangan nafsu berahi menguasai.
Ø  Belejar mengusai diri
Ø  Bergaul dengan maksud memuliakan Tuhan.
II.                Pertimbangan Memilih Jodoh.
Mencari dan mendapatkan jodoh bukanlah hal yang mudah.  Ada orang yang tampaknya mudah dapat jodoh tetapi ada juga mengalami kesulitan bahkan ada yang akhirnya tidak menikah.
Berikut beberapa pertimbangan memilih jodoh:
a.       Cinta kasih
b.      Seiman kepada Yesus Kristus
c.       Umur yang seimbang
d.      Minat yang sejalan
e.       Pendidikan yang tidak beda jauh
f.       Masa perkenalan yang cukup
g.      Dukungan orang tua dan keluarga
h.      Karakter yang dapat diterima
i.        Strata Sosial
III.             Perkawinan Di Luar Nikah
Ketidakseimbangan antara rohani, intelektual dan jasmani akan mengakibatkan penyimpangan seperti:
a.       Seks pranikah
b.      Perkawinan di usia mudah
c.       Abortus
d.      Pelecehan seks
e.       Pemerkosaan

Seks pranikah atau kehilangan keperawanan
Jika seorang wanita kehilangan keperawanannya, maka ia akan merasakan bahwa hidupnya telah hancur karena:
Ø  terbeban dengan perasan berdosa yang berkepanjangan
Ø  Terbeban dengan perasaan hilangnya harga diri.
Ø  Terbeban dengan perasaan kepercayaan diri

Hamil Di Luar Nikah
Akibat hamil di luar nikah:
Ø  Menjadi aib bagi diri dan keluarga
Ø  Cita-citanya tidak tercapai
Ø  Anak yang dikandung kehilangan status
Ø  Anak tidak memperoleh kasih sayang dari ayah
Ø  Akan menjadi beban bagi keluarga baik ekonomi maupun psikis.

Abortus
Beberapa akibat melakukan abortus:
Ø  Trauma bagi alat-alat reproduksi sebab pelepasan janin secara paksa
Ø  Semakin tua kandungan semakin berbahaya karena terjadi infeksi, pendarahan bahkan kematian.
Ø  Tindakan aborssi bertentangan dengan Alkitab dan nilai-nilai moral

1 komentar:

"FS" mengatakan...

Bravo...Gereja KIBAID Jemaat Jayapura, semakin maju dalam melayani Tuhan.. Jadilah teladan bagi jemaat lain khususnya dalam lingkup Gereja KIBAID. Maju terus! Tuhan Yesus memberkati. - Freddy (PKM GKIBAID Jem. Jakarta).