Jemaat Jayapura Mengucapkan

Gereja KIBAID Jemaat Jayapura mengucapkan, Selamat Datang di Blog ini dan Terima Kasih atas Kunjungan Anda, Kiranya Blog ini menjadi berkat bagi Anda



Rabu, 09 September 2009

MENGATASI KEKUATIRAN

Oleh: Pdt. Theopilus Maupa’

Kuatir adalah istilah lain dari melihat krisis dalam dimensi negative. Apa itu krisis?  Krisis adalah ketika kesulitan terakumulasi menjadi satu sehingga mengakibatkan kondisi yang berbahaya  bagi diri dan hidup kita. Krisis dalam dimensi yang negative adalah krisis yang dilihat semata dari kejadiannya, sedangkan daridimensi positif adalah melihat krisis dari segi manfaatnya. Ingat setiap kejadian  pasti ada manfaatnya atau hikmah dibalik semuanya.

Beberapa cara mengatasi kekuatiran adalah sebagai berikut:
1.        Melarang diri tidak kuatir (Mat 6:25,34; Luk 12:22; Fil 4:6)
       Kekuatiran kadang muncul dari diri sendiri, sehingga cara untuk mengatasinya adalah melarang diri tidak kuatir.
2.        Menyadari ”kuatir adalah kebiasaan yang buruk” (Luk 10:41;Amzal 12:25)
       Kekuatiran adalah kebiasaan yang ssangat buruk, karena itu dengan pertolongan Tuhan mari kita hilangkan kebiasaan itu.
3.        Menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan (Maz 55:23; Fil 4:6; I Pet 5:7)
       Setiap bangun tidur, ucapkan dengan suara kepada Tuhan melalui doa tentang hal-hal yang kita kuatirkan. Karena doa adalah bukti iman seseorang kepada ttangan kuasa yang tak kelihatan.
4.        Menyadari hidup kita lebih dari makluk yang lain (Mat 6:25-26)
       Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang sangat mulia, diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan, karena itu percayalah bahwa Tuhan tidak akan membiarkan kita.
5.        Baca dan tandai  ayat-ayat Firman Tuhan yang berisi janji atas hidup kita.
       Jadikan Firman Tuhan sebagai rhema dalam kehidupan kita.
6.        Jangan berpartisipasi dalam pembicaraan yang negatif.
       Kita harusnya membina persahabatan dengan orang-orang yang penuh pengharapan.  Bantulah orang-orang yang sedang dilanda kekutiatiran dan pesimismme. Menularkan pikiran poisitif kepada orang lain, supaya meningkatakan semangat juga.

Jumat, 21 Agustus 2009

Berubalah oleh Pembaruan Budimu (Roma 12:1-2)

Oleh : Pdt. Theopilus Maupa', S.Th
    Pendahuluan
       Tema ini merupakan tema nasional PKM Gereja KIBAID dalam rangka pertemuan nasional dan menyambut HUT PKM Gereja KIBAID ke 39 tahun 2009.  tema ini tenu relevan dengan situasi PKM Gereja KIBAID, bahwa ada banyak pemuda yang belum aktif dalam persekutuan dan pelayanan serta kegiatan gerejawi karena mungkin pemuda itu belum berubah dan belum dibaharui, sehingga tepatlah jika tema ini, kita angkat untuk kita diskusikan.

II.    Pengertian.
       1.   Berubahlah
              Berubah dari kata dasar ubah yang artinya menjadi lain dari semula, bertukar menjadi sesuatu yang lain dan berganti.
       2.    Pembaruan
              Pembaruan artinya proses, perbuatan, dan cara membarui.
       3.    Budi
              a. Alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk.
              b. Tabiat, akhlak, watak.
              c. Perbuatan baik, kebaikan
              d. Daya upaya, ikhtiar.
              e. Akal.
     
            III.  Kata Kunci Tema : “Berubahlah”
      1.    Berubah artinya menjadi lain dari semula, bertukar menjadi sesuatu yang lain,   bergantipikiran, haluan arah dan ingatan.
       2.    Berubah dapat terjadi secara negatif dan positif:
              a. Negatif: Dari yang baik menjadi buruk
              b. Positif: Dari yang buruk menjadi baik
       3.    Tuntutan : Berubah positif

            IV.  Beberapa Cara Berubah
1.    Bersedia mendengar dan menerima nasihat.
2.    Mempersembahkan tubuh sebgai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Allah.
3.    Tidak serupa dengan dunia
4.    Pembaruan budi atau akal/pikiran.
5.    Selektif membedakan :
  Ø Kehendak Allah dan kehendak manusia
  Ø Apa yang baik dan apa yang buruk
  Ø Apa yang berkenan kepada Allah dan apa yang tidak berkenan kepada Allah.
  Ø Apa yang sempeurna dan apa yang tidak sempurna.
V.   Refleksi Untuk Berubah
       1.    Tulislah dengan jujur apa yang menjadi keburukan, kelemahan dan kekurangan anda.
            2.    Buatlah komitmen untuk berubah.
       3.    Berdoalah untuk berubah
            4.    Nyatakanlah perubahan itu kepada orang lain.

Bahan Diskusi PKM Gereja KIBAID Jemaat Jayapura
Pada HUT PKM Gereja KIBAID Ke 39 Tahun 2009
Di Kampung Wisata Tablanusu, Jayapura Papua
tanggal 20-21 Ags 2009

Rabu, 05 Agustus 2009

7 KEBIASAAN MENINGKATKAN KUALITAS KEKRISTENAN

Oleh : Pdt. Teopilus Maupa', S.Th

Nas : 1 Petrus 1:5-8
1. Kebaikan
Kebaikan adalah apa yang dilakukan oleh kebaikan itu sendiri. Artinya, kebaikan bukanlah perasaan melainkan sebuah tindakan.  Berbuat baika adalah satu nesehat yang sudah sering dikatakan. Namun menjadikan perbuatan baik sebagai suatu kebiasaan ternyata tidakmudah, meski juga tidak mustahil untuk dilakukan.  Memiliki perbuatan baik adalah saat kita selalu mencari seseorang yang membutuhkan pertolongan atau tindakan baik  yang bisa kita lakukan.

2. Pengetahuan
Bagaimana cara memperoleh  pengetahuan? Baca Yak 1:5.  Pengetahuan didapatkan orang kristen melalui kebiasaan membaca Firman Tuhan (Maz 119:130).  Kita bisa memiliki banyak pengetahuan dalam berbagai bidang, namun ada pengetahuan penting yaitu pengetahuan Firman Allah.  Selidikilah Alkitab untuk mengetahui apa ya ng Allah ingun kita lakukan dalam hidip kita.

3. Pengendalian Diri
Sebagai manusia yang hidup dalam dunia, secara alami akan selalu dibujuk oleh keniginan duniawi.  Namun harus diingat bahwa Tuhan Yesus telah datang untuk membebaskan kita dari belenggu keinginan tersebut yaitu dosa, yang enhalangi hubungan kita dengan Tuhan.  Pengendalian diri haruslah kita meliki untuk dapat menjadi orang kristen yang berkualitas.  Yesus berkata bahwa kita bukan berasal dari dunia (Yoh 15:19), maka kita akan berani berkata ”tidak” pada tawaran yang diajukan oleh dunia.

4. Ketekunan
Ketekunan adalah kebiasaan yang harus dimiliki orang percaya yang ingin terus bertumbuh.  Saat kita jatuh dalam dosa, kita harus menggunakan pengalamani itu sebagai bahan pembelajaran  pembelajaran, disinilah dibutuhkan ketekunan. Ktekukan akan membuat kita untuk mencoba ddan mencoba lagi, untuk memperolah hasil yang baik yakni kekudusan hidup yang sesuai denganajaran Kristus.  Roma 5:4: Ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dalam hidup, banyak ujian yang kita hadapai, dan kunci menghadapai semuanya adalah ketekunan.

5. Kesalehan.
Kesalehan, dalam bahasa aslinya berarti orang yang memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Kesalehan yang dimiliki dengan takut akan Allah adalah sandaran bagi kita (Ayub 4:6). Kesalehan bukan hanya tercermin dari sikap kita terhadap Allah namun terlebih adalah bagaimana sikap kita terhadap sesama.

6. Kasih Persaudaraan (KASPER).
Dalam dunia yang manusianya serba individualis dan salin memangsa sesamanya, kasih persaudaraan adalah suatu hal yang harus menjadi kebiasaan bagi anak Tuhan. Ciri-ciri persahatan ddengan ksih persaudaraan yang hrus ditunjukkan oleh orang kristen adalah: menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran (Amsal 17:17), memukul dengan maksud baik (Amsal 27:6). Teladan sahabat sejati adalah Yesus Kristus.

7. Kasih Pada Semua Orang.
Salah satu karakteristik orang kristen adalah kasih, sebagaimana yang dikenal berabad-abad.  Kasih adalah puncak cara kita mengekspresikan kekudusan yang kita miliki.  Kasih yang dimaksud dapat dibaca  dalam I Kor 13:4-7.